Mengganti velg merupakan salah satu jenis modifikasi yang umum dilakukan pemilik mobil. Modifikasi tersebut dapat membut mobil seakan memiliki wajah baru dan tampil lebih sporty. Namun mengganti velg bukanlah sekedar memilih motif, ada beberapa faktor penting lain yang perlu diperhitungkan.

Layaknya sepatu, jika ukurannya kurang tepat maka akan mengganggu kenyamanan saat digunakan berjalan. Begitu juga dengan mengganti velg, salah perhitungan dapat membuat mobil tersebut tidak nyaman dikemudikan, menjadi boros, merusak kaki-kaki, atau bahkan menyebabkan kecelakaan.

Oleh karena itu jika Anda memutuskan mengganti velg standard dengan model aftermarket, jangan terburu nafsu melihat model yang ditawarkan. Perhatikan beberapa faktor penting berikut ini :

Spesifikasi

Setiap velg mobil memiliki ukuran PCD (Pitch Centre Diameter) yang berbeda. Ukuran PCD velg ditetapkan berdasarkan jarak antara lubang baut yang satu dengan yang lainnya. Ukuran PCD ini dapat dilihat pada spesifikasi yang tertera di velg. Contohnya jika pada velg tertulis 4×100, artinya velg tersebut memiliki 4 lubang baut dengan PCD 100 mm.

Berikutnya adalah offset, yaitu ukuran jarak antara bagian dalam tengah velg dengan permukaan mounting (dudukan) velg pada kaki-kaki mobil. Ukuran offset menentukan jarak keluar atau masuknya bibir luar velg dari fender mobil, ini karena dipengaruhi ketebalan lingkaran tengah pada bagian dalam velg yang akan bersinggungan dengan permukaan mounting velg mobil. Semakin kecil nilai offset maka bibir luar velg semakin keluar dari fender, dan sebaliknya semakin besar nilai offset berarti bagian depan velg akan semakin ke dalam fender.

Spesifikasi lain yang juga harus diperhitungkan adalah ukuran diameter dan lebar velg, sebab setiap mobil memiliki ukuran velg maksimal. Oleh karena itu jika Anda memutuskan mengganti velg dengan ukuran lebih besar dari sebelumnya, maka sebaiknya peningkatan ukuran velg yang dipilih masih pada kisaran yang dapat ditoleransi, yaitu sebanyak 3 tahap atau dikenal dengan istilah up size +3. Begitu juga dengan lebar velg, sesuaikanlah dengan batas maksimal mobil.

Material

Velg aftermarket biasanya terbuat dari jenis logam ringan seperti billet steel, forged alloy, atau magnesium bila dibandingkan dengan velg standard yang umumnya terbuat dari material baja.

Dengan menggunakan velg yang lebih ringan namun berkualitas, maka bobot keseluruhan mobil dapat berkurang tanpa mengesampingkan daya tahan velg itu sendiri. Dan dengan kaki yang lebih ringan maka beban kerja mesin pun berkurang, yang secara otomatis turut mengurangi konsumsi bahan bakar.

Contohnya seperti Enkei, Speedline, TRD, Mugen dan Weld Racing yang tersedia mulai dari ukuran 14 hingga 19 inci dengan harga bervariasi mulai dari Rp 5 jutaan satu set.

Model

Tak dapat dipungkiri bahwa mengganti model velg dapat merubah tampilan dan meningkatkan keanggunan serta gaya sebuah mobil. Untuk itu sebaiknya disesuaikan dengan kebutuhan dan selera, seperti memilih aliran off road, touring, sporty atau elegance.

Saat ini di pasar aftermarket, tersedia berbagai pilihan model velg ada yang berbentuk PALANG atau NGEBLOCK Namun kedua jenis velg tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan.

Model ngeblock  biasanya lebih tahan lama karena modelnya hadir dalam bentuk utuh. Tetapi, model ini biasanya memiliki bobot lebih berat dan memiliki pilihan motif yang terbatas. Sedangkan model palang  unggul dalam hal gampang dibersihkannya . selain itu model palang memiliki bobot yang ringan, sehingga dapat mendukung kinerja mesin dan mobil dapat berakselerasi lebih baik.

harga velg ring 15 dan 16 kisaran : 3,7 sampai 4,7  , harga velg ring 17 dan 18 kisaran : 4,5 sampai 6,5 , velg ring 19 kisaran 8,5 sampai 9,5 , velg ring 20 dan 22 kisaran harga : 10 sampai 16jt

mobil toyota agya pakai velg advan rgd  ring 16 , banyak model sperti advan rgd ring 16 digunakan buat mobil citycar dan sedan ,  bila ingin membuat penampilan mobil anda nampak elegant , bisa juga velg model sperti ini menjadi alternatife pilhan andaa , untuk mobil sperti city car atau sedan bila merubahnya ke ring 16 , anda gaperlu khawatir dengan kenyamanan pada mobil anda ..

velgmobil.net , velg racing toyota agya , velg mobil toyota agya , velg advan rgd , toyota agya pake velg ring 16 , toyota agya , agya , velg taiwan , pusat terlengkap velg racing , velg racing , velg racing terbaru toyota agya ring 16

mobil   : toyota agya

velg     : advan rgd

ring      : 16

lebar    : 7

offset    : 38

warna   : hyper black

ban       : 195-50-16

untuk melihat koleksi kami lainnya bisa mampir ke web kami www.velgmobil.net

toyota yaris trd pakai velg adv-1 ring 18 terlihat sangat sporti , kebanyakan mobil sperti ini menggunakan velg model palang , dengan model palang membuat lebih kokoh , gak perlu khawatir bila yaris trd menggunakan velg racing ring 18 , karena masih terasa nyaman menggunakannya dengan profil ban 215-40-18 ,

velgmobil.net , velg racing yaris trd , velg mobil yaris trd , yaris trd ring 18 , velg untuk yaris , yaris modif , modifikasi , velg racing , toyota yaris , yaris , pelek , adv1 , advan , velg taiwan , velg jakarta , velg online , velgmurah , velg terbaru toyota yaris ring 18

mobil    : toyota yaris trd

velg     : adv-1

ring      : 18

lebar    : 8

offset   : 45

ban     : 215-40-18

warna : gunmetal

untuk melihat koleksi kami lainnya bisa mampir ke web www.velgmobil.net

• Mobil : BMW

• Desain velg : BBS CH

• Ring : 18×8/9

• PCD : 5×120

• Ofset : 42

• Warna velg : Grey

• Ban : 235/50/R18

• Style : Elegant dan Mewah

velg mobil rotifrom ozt ukuran ring 16 warna silver-polis  . silahkan lihat di bawah untuk spesifikasi lebih lengkap :

data rotifrom ozt
• Desain velg/nama/model: rotifrom ozt
• Ukuran/size/ring: 16
• PCD: 4×100-114
• Ofset: 35-30
• Warna velg: silver-polis

velg mobil model seperti ini sangat cocok untuk mobil sedan atau citycar . agar mobil anda tampil lebih keren dari sebelumnya , silahkan kunjungi web kami www.velgmobil.net

Anda jug bisa datang ke toko velg kami untuk melihat atau mengganti velg. Jangan ragu hubungi kami bila ingin bertanya atau ingin berkonsultasi mengenai velg maupun modifikasi mobil

• Mobil : Honda Jazz
• Desain velg : ADV1
• Ring : 17×75
• PCD : 4×100
• Ofset : 40
• Warna velg : Black Matt
• Ban: 205/45/R17
• Style : Elegant dan Gagah

• Mobil : Hilux Double Cabin

• Desain velg : EMR VIP Status

• Ring : 15×8

• PCD : 6×139.7

• Ofset : 0

• Warna velg : Black Machine Face

• Ban: 255/70/R15 Bridgestone

• Style : Elegant and Sporty

Beberapa pertanyaan umum yang sering ditanyakan di saat akan membeli velg racing adalah :

1. Velgnya dapat berapa buah ? 4 buah atau 5 buah ?
Setiap velg racing yang ada dipasaran umumnya berjumlah 4 buah untuk 1 setnya, ada sebagian kecil sekali velg racing yang bisa berjumlah 5 buah dan ada beberapa jenis velg offroad yang memang di produksi 5 buah per 1 setnya.
Biasanya velg racing biasa bisa dapat 5 itu dikarenakan jumlah stok yang ganjil / adanya retur pembelian dari toko atau velg baru tetapi ada yang cacat sehingga sisa velgnya bisa dijual dan di jadikan serep.

2. Kalau hanya dapat 4 buah, terus serepnya gimana ?
Alasannya adalah :
a. Yang paling utama adalah ukuran tempat penyimpanan ban serep yang dibuat oleh produsen mobil biasanya dibuat sangat kecil atau ngepas dengan ukuran ban standardnya (bahkan sampai sekarang masih ada mobil yang ban serepnya masih menggunakan ban serep yang tidak sama dengan ban standardnya, yang sering disebut oleh orang ban serep bajaj) dan apabila anda mencoba memasukan velg racing aftermarket ke tempat serep maka tidak akan muat.
b. Ban Serep seperti namanya adalah ban untuk serep / darurat / emergency, yang artinya digunakan disaat terjadi masalah dengan ban yang dipakai.
Jadi kegunaannya adalah apabila ban yang kita pakai bocor / rusak dan di dekat lokasi kejadian tidak ada tempat untuk memperbaiki, maka dengan menggunakan ban serep mobil tetap bisa jalan menuju bengkel dan tidak perlu panggil mobil derek.

Solusinya adalah :
a. Ban serep tetap disimpan di mobil untuk digunakan pada saat darurat.
b. Walaupun mobil yang digunakan sudah menggunakan velg lebih besar dari ukuran standardnya ban serep tetap dapat digunakan untuk darurat / emergency tetapi bukan untuk dipakai seterusnya. Artinya ban serep dipakai sampai ke bengkel terdekat untuk memperbaiki ban yang rusak saja.

3. Kalau begitu nanti mobilnya miring dong ?
Karena ukuran velg racing yang digunakan berbeda dengan ukuran ban serep, pasti akan ada perbedaan. Tetapi komponen kaki-kaki pada mobil bukan hanya velg dan ban, tetapi juga ada shock breaker, per, tarot, balljoint dan yang lainnya yang berguna untuk menstabilkan posisi mobil disaat jalan tidak rata dan juga berfungsi untuk menstabilkan mobil tetap bisa berjalan normal disaat mengunakan ban serep.
dan yang perlu di ingat ban serep digunakan hanya untuk darurat / emergency, untuk mengantar mobil ke bengkel terdekat, dan pastinya dalam keadaan darurat artinya tidak memacu mobil dengan kecepatan tinggi !

4. Apakah aman ban serepnya lebih kecil dari velg racing yang dipakai ?
Sudah pasti 100% aman, kalau ban serep dipergunakan sesuai dengan fungsinya.
Artinya ban serep digunakan di saat darurat untuk menggantikan ban yang kempes / rusak untuk mengantar mobil ke bengkel terdekat dan tidak memacu mobil dengan kecepatan tinggi !

Kebanyakan dari kita udah tau model velg mana yang kita pengen. Tapi gak segampang itu buat pasangnya walaupun kita udah tau speknya; kayak pcd, lebar, offset. Saya sendiri baru yakin bahwa velg inceran itu memang cocok di mobil saya kalo saya udah lakukan uji coba pasang (fitting process atau disingkat aja fitting) langsung di mobil saya.

Banyak yang nanya: lho, kan mestinya udah kebayang nanti gimana bakal “jatohnya” di mobil kita hanya dengan membaca spek? Saya kurang setuju. Spek di atas kertas atau tercetak di velg memang membantu, tapi tidak akan sepenuhnya tepat. Kenapa? Karena saat ini dengan berbagai teknologi dan desain yang ada, spek velg yang sama bisa “jatoh” berbeda di mobil. Ini dengan mengenyampingkan harga dan model ya. Desain velg sekarang sudah menambah spek yang disebut Face Design atau tampilan muka, yang mengatur seberapa dalam spoke/palang atau penampang luar. Offset hanya mengatur kedalaman yang diukur dari permukaan yang bersentuh dengan piring tengah velg, tapi tidak mengatur spoke-nya seperti Face Design. Teknologi inilah yang menentukan velg itu concave, rata atau convex. Masih ada lagi teknologi tampilan deep dish yang membuat velg celong tapi offset nya pun jadi tebal walaupun face design nya rata. Satu model velg, sekarang biasanya diproduksi dengan berbagai spek Face Design, ada yang Front Face, Flat atau Rear Face.

Sebagai contoh, saya pernah nemu velg jepang ring 15 dengan offset +28 yang mestinya kalo dipasang di Honda City akan nongol keluar – City idealnya by the book pake offset 40-45 buat R15. Tapi ternyata pas dipasang itu masuk ke dalem selayaknya offset 40-an, sampe mentok kaliper rem tuh spoke-nya. Sempet curiga dipapas offsetnya, tapi setelah diteliti yakin banget ga ada bekas papas an. Ternyata memang dia pake face design yang Front Face/FF di mana membuat jarak dia secara nilai offset memang 28 mm tapi penampang spoke-nya berdesain melekuk ke dalam.

Makanya, fiting velg itu penting! Pedagang yang baik pasti akan kasi kok kita untuk coba tes pasang di mobil kita. Walaupun mungkin belum pake ban ya, effortnya terlalu besar. Apalagi kalo velg baru. Dipasang ban ya jadi bekas dong velgnya, Yah, untuk ban akan lebih mudah diperkirakan sih tampilannya. Ketebalan ban bisa dihitung kok.

Keliatan kan bakal “keluar” segimana kalo di tes pasang?

Terus, apa aja yang mesti diperhatikan saat fitting? Gak susah kok. Cukup perhatikan Clearance-nya saat velg sudah terpasang.

Yang dimaksud dengan clearance adalah kebebasan bergerak roda (velg + ban) di lokasinya. Perhatikan inner fender clearance: apakah velg/ban ada gesekan dengan bagian dalam fender, suspense (shockbreaker, per), bibir luar fender, maupun bagian rem (caliper, selang). Jangan lupa gerakkan belok ke kiri dan kanan secara perlahan dan perhatikan baik-baik.

Cek velg dalam keadaan tanpa ban juga sudah bias memperkirakan kelancaran fungsi dan tampilannya

Nah, jika ternyata dalam fitting ditemukan beberapa masalah dalam clearance, mungkin beberapa tips berikut bisa dilakukan:

1. Rolling fender: jika ban atau velg mepet dengan fender, kemungkinan gesrot ke fender tinggi saat jalan. Rolling fender, atau melipat pelipit fender bisa dilakukan. sehingga ada ruang gerak lebih. Pelipit yang terlipat bisa menambah ruang hingga 2 cm lho. Yang perlu diingat, lakukan ini di tempat yang berpengalaman. Biasanya mereka sudah punya alat roll khusus buat ini.

   Cari bengkel yang punya alat roll yang bener! Foto: YouTube

2. Papas caliper : ini dilakukan jika mentoknya velg ke caliper hanya 1-2 mm, katrena caliper yang tipis akan mengurangi kekuatan caliper itu sendiri, khususnya saat bekerja keras. Tapi ya ini lebih mending daripada memapas spoke velg yang mahal sih.

3. Tambah spacer/spicer : ini jamak dilakukan saat kita ingin velg terlihat lebih keluar, termasuk menghindari gesekan dengan bagian dalam fender. Jaman sekarang orang kita udah cukup bagus kok bikin aluminium penambah jarak yang diselipkan antara velg dan hub roda ini, gak perlu takut getar atau retak. Hitungan spacer yang tepat malah bisa bikin stance mobilkita keliatan tambah keren!

4. Ganti suspensi : Ini dilakukan biasanya jika ayunan mobil bikin jadi gesrot dengan roda. Tentu suspensi pengganti mesti lebih rigid dari yang sebelumnya untuk meminimkan ayunan. Makanya, resiko penggantian ini pun biasanya berbanding lurus dengan berubahnya bantingan menjadi lebih keras. Beberapa part suspensi yang bisa diganti adalah per dan shockbreaker, atau penambahan karet di antar per, yang biasa disebut spring damper.

Jadi, jangan malu apalagi males untuk minta fitting ya mulai sekarang!

Velg hingga saat ini memang jadi primadona upgrade/modif, karena merupakan barang modif yang paling keliatan dan model nya sangat beragam. Orang bisa modif interior atau eksterior hanya sekali dalam lifecycle tunggangannya, tapi bisa beberapa kali ganti velg. Gak heran tukang velg menjamur; yang jual bekas banyak, baru apalagi. Tapi sebenernya, apa sih hebatnya ganti velg? Perlu atau enggak sih? Buat apa keluar duit yang gak sedikit, kalo kita gak tau plus minusnya coba……

Masih banyak juga orang yang ikut-ikutan ganti velg karena pengaruh temennya, tanpa tau bahwa ada konsekuensinya. Setiap perubahan atau modif dari spek standar pasti ada dampaknya. Sayang banyak orang gak mau tau. Padahal, kalo kita mau peduli sedikit, mau tau sedikit aja, banyak hal negatif yang bisa dihindari. Saya coba kasi liat sisi positif dan (mungkin) negatifnya di sini, dari kacamata seorang usernya.

Faktor positif utama kebanyakan orang mengganti velgnya sih jelas: DEMI GAYA! Yup, styling emang faktor mayoritas. Ini wajar aja, karena pengaruh estetika secara visual itu tinggi. Coba perhatikan, penggantian velg bisa merubah secara total penampilan mobil kita. Sebuah mobil kondisi standar, jika dipadukan dengan velg yang pas, akan bisa kelihatan lebih wah daripa mobil yang sudah upgrade sektor eksterior lain (misal: body kit, kaca film, dll). Akur? Gaya juga bisa di-extend menjadi gengsi lho…Jadi make sure aja, tau betapa gaya atau gengsinya velg kita, supaya dia ikut bangga!

Positif ke-2: membantu kestabilan berkendara. Umumnya velg OEM/standar itu memiliki spek yang moderat. Artinya; ukuran lebar velgnya sempit dan ukuran ban sangat “hemat”. Khususnya di mobil-mobil niaga, mobil pasaran atau yang punya klaim “hemat”. Tentu produsen mobil sudah memperhitungkan cost (atau kata lainnya pelit ya? haha) dan kelayakannya untuk pemakaian harian yang moderat. Tapi coba deh ganti velg yang lebih lebar – otomatis ban juga perlu yang lebih lebar.Permukaan lebih lebar yang menapak ke aspal berarti memperlebar area yang menopang mobil kita. Walau hanya beberapa milimeter, saat kita jalankan mobil stabilitas akan terasa.

Unsur positif  yang paling penting sebenarnya performa kendaraan bertambah. Bukan akselerasi ya, saya bicara soalhandling, khususnya saat berbelok dengan kecepatan tinggi (speed in corners; bahasa kerennya). Kenapa demikian? Biasanya dengan upgrade size velg, ban yang lebih lebar, membuat tinggi sisi ban (sidewall) lebih pendek. Otomatis ban akan lebih sedikit berubah bentuk/melipat saat ‘dipaksa’ berbelok secara keras.

Selanjutnya, biar fair, perlu diketahui juga; upgrading velg juga punya konsekuensi negatif. Banyak yang gak sadar akan beberapa resiko berikut:

1. kemungkinan merusak mobil : jika pemilihan ukuran kurang tepat. Bisa gesrot, mentok sana-sini, dll. Makanya konsultasikan pembelian velg ke tukang velg yang bisa dipercaya, gak asal-asaln nemplokin velg aja. Malah akan lebih cihuy kalo bisa di tes pasang dulu di mobil kita supaya bisa terlihat bakal ngerusak atau gak.
2. lebih boros bbm : jika velgnya lebih berat daripada standar secara signifikan.
3. velg yang jauh lebih besar diameternya dari ukuran standar akan mengurangi kemampuan pengereman.
4. berkurangnya keakuratan spidometer : Ini hal yang wajar, karena semua perhitungan di mesin, ecu, girbok, roda yang dibuat produsen mobil hanya berdasarkan lingkar roda standar. Akurasi akan berkurang dengan penggantian spek roda yang berbeda. Tapi dengan perhitungan yang benar, ini bisa diminimalisir kok.
5. uang yang gak sedikit : satu set velg racing ring 15 ke atas, biasanya minimal berbandrol Rp 700rb, kondisi bekas.

Tapi buat saya, ke-5 hal negatif di atas itu gak signifikanlah untuk mencegah kita upgrade velg. Masih bisa disiasati dengan kebiasaan berkendara aja kok. Karena kepuasan adalah segalanya. Gak ada yang bisa ngalahin perasaan kita, saat orang nengok sampe lehernya terasa patah gara-gara ngeliatin velg di mobil kita. Priceless!!! Menurut saya, ini lah ultimate positive factor untuk kita upgrade velg !!!

Mengapa Velg Baru Bisa Getar ?

Balancing adalah sebuah proses untuk menyeimbangkan beban yang ada pada velg dan ban pada saat dipasangkan menjadi satu sehingga saat dipakai di mobil dengan kecepatan tinggi tidak terasa getaran pada setir atau pada mobil tersebut.

Setiap velg dan ban yang telah selesai di produksi pada umumnya melewati proses balancing sebelum pada akhirnya velg dan ban tersebut di pasarkan, tetapi pada saat velg dan ban dipasangkan menjadi satu maka terkadang dibutuhkan penyesuaian dengan di balancing ulang.

Beberapa kendala yang sering terjadi pada saat proses balancing velg dan ban adalah :

1. TEHNIK PEMASANGAN BAN YANG KURANG BENAR PADA VELG
   Pada setiap ban baru terdapat titik penanda yang menjadi acuan dalam memasangkan ban ke velg yang harus disejajarkan dengan pentil ban pada velg, dengan memperhatikan hal ini maka akan mengurangi beban dari proses balancing.
2. Ada beberapa tipe ban yang memiliki aturan dalam pemasangannya seperti arah dari rotasi ataupun posisi dinding luar dan dalam, apabila aturan ini salah diaplikasikan bisa menambah efek getaran pada saat dipakai di mobil pada kecepatan tinggi.

SETTING MESIN BALANCING YANG TIDAK SESUAI DENGAN VELG YANG AKAN DI BALANCING

1. Setiap penggunaan mesin balancing haruslah juga dilengkapi dengan mekanik yang berpengalaman dan yang benar-benar mengerti cara men-setting mesin balancing sesuai dengan ban dan velg yang akan di balancing. Karena setiap mesin balancing tetap butuh sumber daya manusia yang memasukan input data mengenai velg dan ban yang akan di balance.
   Apabila data-data yang dimasukan salah, mesin balancing akan tetap bisa melakukan balancing sampai 0, tetapi pada kenyataannya velg dan ban tersebut bebannya tidak seimbang karena kesalahan input data sehingga walaupun dikatakan balance oleh mesin tapi akan tetap bergetar saat digunakan.
2. Pada umumnya setiap mesin mempunyai beberapa perhitungan algoritma yang disesuaikan dengan penempatan besi balance. Hal ini sangat krusial untuk mekanik benar-benar mengerti algoritma yang mana yang harus dipakai untuk velg yang akan di balancing.

Setiap perhitungan algoritma mempunyai cara setting yang berbeda-beda, yang menjadi fatal adalah apabila mekanik yang melakukan balancing memakai perhitungan algortima yang satu tapi memasukan data dengan cara perhitungan yang lain.
Beberapa kesalahan umum yang sering terjadi adalah mesin dipilih dalam setting memasang timah ketok pada bibir velg dalam dan velg luar, tapi oleh mekanik besi balance malah ditempelkan pada dinding dalam velg.
Hal ini akan pasti mempengaruhi kualitas akhir dari balancing itu sendiri.

BAHAN BESI BALANCING YANG KURANG BERKUALITAS
Bahan balancing yang digunakan juga harus berkualitas baik itu timah balance ataupun besi balance, salah satu yang terpenting adalah perekatnya yang harus kuat. karena apabila perekatnya tidak kuat maka mungkin terjadi besi balance terlepas pada waktu dipakai pada kecepatan tinggi.

Pada umumnya apabila proses balancing diatas sudah dilewati dengan baik, maka anda bisa memakai velg dan ban anda dengan nyaman pada kecapatan tinggi. Dan sebagai tambahan anda juga bisa menambahkan center ring untuk membuat velg lebih solid dan rigid terhadap tromol mobil.

Pertanyaan yang umum sering ditanyakan sebelum membeli velg racing replika import maupun lokal adalah bagaimana dengan kekuatan dan keamanan dari velg tersebut ?

Setiap produk yang di produksi secara massal dan yang sudah termasuk kategori barang ekspor dan impor secara global pasti sudah melalui suatu proses pengecekan secara keseluruhan.

Badan internasional yang menangani standarisasi untuk velg racing adalah Japan Light Alloy Automotive Wheel Testing Council (JWL) dan Japan Vehicle Inspection Association (VIA) dengan website yang bisa diakses di :http://www.jwtc.jp/open/html/e/situmon1.html

Setiap pabrik yang memproduksi velg harus melewati beberapa tahap proses pengecekan sebelum diperbolehkan membubuhi tanda JWL dan VIA pada velg produksinya sebagai tanda bahwa velg tersebut sudah lulus uji.
Pengecekan dilakukan mulai dari tahap produksi awal sampai tahap terakhir pengecekan kekuatan menahan benturan untuk menjamin keamanan dan keselamatan pengguna velg tersebut.

Pemakaian tanda JWL dan VIA hanya diperbolehkan apabila pabrik tersebut sudah mencapai standarisasi yang sudah ditentukan dan pemakaian diluar ijin dianggap sebagai tindakan melanggar hukum.

Tanda ini terdapat di velg-velg standar bawaan mobil / OEM mobil, velg original (contoh : jepang, amerika, itali, jerman, dll) dan juga ada pada velg-velg replika untuk menjamin bahwa produk yang diproduksi kuat dan aman untuk dipakai sesuai

Dari sisi pengemudi ada beberapa hal yang penting untuk diperhatikan, yaitu :

1. Gaya mengendarai mobil yang telah diupsize ukuran velgnya harus juga ikut menyesuaikan. Dengan ukuran ban yang lebih tipis dari standard setelah upsize ukuran velg, sudah pasti dalam pemakaiannya perlu penyesuaian.
   Dalam hal ini adalah harus lebih memperhatikan benturan-benturan tidak terduga, polisi tidur, jalan kereta api yang rusak, trotoar, separator busway dan yang lainnya.
   Apabila sudah menggunakan velg yang lebih besar dan dengan ban yang lebih tipis tapi hal diatas tidak diperhatikan maka bisa mengakibatkan benturan yang terlalu keras tidak mampu di redam oleh ban yang bisa mengakibatkan benturan mengenai bagian velg yang mungkin akan mengakibatkan kerusakan pada velg.
2. Tekanan angin pada ban yang harus selalu di jaga, agar ban dalam kondisi optimal saat dipakai dan mampu meredam benturan. Dengan tekanan angin yang benar juga akan membuat ban lebih awet dan mencegah terjadinya benjol pada ban.
   Velg racing dibuat dengan standard keamanan yang sudah ditetapkan secara international dan sudah dites dengan tes benturan secara maksimal untuk dipakai harian secara keseluruhan, tetapi hal ini juga perlu diimbangi dengan penggunaan yang sesuai.

Untuk memodifikasi sebuah mobil, para pecinta modifikasi kendaraan roda empat ini ada hal yang perlu diperhatikan. Selain faktor tampilan yang modis perlu beberapa pertimbangan yang juga penting untuk memilih sebuah pelek (velg) untuk mobil sebelum anda benar-benar memutuskan untuk mengeluarkan uang anda dalam membeli pelek tersebut yaitu faktor keamanan dan kenyamanan.

Jika secara tampilan gaya, mobil yang menggunakan velg racing tentu akan sangat terlihat elegent daripada menggunakan velg standar, velg bekas bisa menjadi opsi murah dan ringan dikantong, untuk pelek bekas perhatikan betul kondisinya bagus atau terdapat retakan, harga velg memang sangat bervariasi, dari kelas murah meriah hingga kelas velg impor. Namun dari kesemuanya itu banyak hal yang harus jadi pertimbangan.

Tips memilih pelek (velg) mobil demi keselamatan anda serta tidak mengurangi nilai keindahan dalam mobil anda perlu beberapa hal yang mencakup diantaranya beberapa kriteria sebagai berikut :

1. Desain, Pilih desain pelek yang tepat denga mobil anda, “Untuk mobil kecil seperti Jazz, Yaris, March paling pas menggunakan model jari-jari atau palang” dan mobil medium atau lebih besar seperti Toyota Altis, Honda Civic atau Mercedes-Benz C-Class cocok dengan tipe monoblock.

2. Ukuran (ring), Perhatikan ukuran pelek mobil jangan terlalu besar dari standard bisa merubah komponen kaki-kaki mobil. Untuk mobil kecil, maksimal diameter pelek 17 inci. Sedan medium maksimal 18 inci dan saloon bisa menggunakan pelek hingga ukuran 20 inci.

3. Lebar, Jangan menggunakan pelek yang terlalu lebar sehingga mengganggu ruang spakbor dan mentok dinding dalam atau priringan penampang per bagian bawah. Sebaiknya, mobil kecil, lebar maksimum 7 inci, medium 8 inci dan saloon 10 inci.

4. Offset, Posisi pelek harus sejajar dengan bibir fender. Semisal, ukuran standar pabrik 40. Jika ingin posisi lebih ke dalam, maka angkanya harus lebih besar. Sebaliknya, ingin lebih menempel dengan bibir fender, angkanya lebih kecil. Toleransinya tambah atau kurang 2 poin dari standarnya.

Itu tadi merupakan tips memilih pelek mobil yang sesuai dengan mobil anda. Semoga dengan tips diatas bisa menjadi bahan pertimbangan sebelum membeli pelek yang ingin anda gunakan pada mobil anda.

Design : Vertini HSR

Ring : 17×8

PCD : 4×100

Ofset : 32

Color : Black Polish

Pelek mobil ini cocok digunakan untuk berbagai mobil dengan PCD yang sama. Mobil-mobil tersebut antara lain : PCD 4×100 : Cherry ( QQ ) Chevrolet ( Activ, Aveo, Aveo New, Kalos, Spark, Spin ) Daihatsu ( Ceria, Charade, Classy, Sirion, YRV ) Datsun ( Go, Go+, Panca ) Ford ( Fiesta ) Geely ( Panda ) Honda ( Brio, City, City Z, City New, City All New, Civic VTI, Estilo, Fit, Freed, Ferio, Genio, Jazz, Jazz New, Jazz New RS, Mobilio, Nova, Satya, Wonder ) Hyundai ( Avega, i10, i20, Grand i20, Grand Avega, Getz, Matrix, Verna ) KIA ( Shuma, Picanto, Rio, Rio New ) Mazda ( Familia, Lantis, mazda2 )Mini ( Cooper ) Mitsubishi ( Lancer, Mirage ) Nissan ( March ) Proton ( Gen2, Neo, Savvy, Waja, Wira ) Renault ( Clio ) Suzuki( Aerio, Baleno, Esteem, Karimun, Karimun Estilo, Splash, Swift, WagonR ) Toyota ( 1st, Agya, Altis, Ayla, Corolla, Corolla All New, Etios, Great Corolla, Greco, Ist, Soluna, Starlet, Valco, Vios, Vios New, Yaris )

Design : Modelart HSR

Ring : 16×7

PCD : 8×100-114.3

Ofset : 38

Color : Black Machine Face

Velg mobil ini cocok untuk berbagai jenis mobil, agar mobil tampil keren dari sebelumnya. Untuk velg mobil lainnya, silakan kunjungi www.velgmobil.net

Anda jug bisa datang ke toko velg kami untuk melihat atau mengganti velg. Jangan ragu hubungi kami bila ingin bertanya atau ingin berkonsultasi mengenai velg maupun modifikasi mobil

Design : Work SEEKER AY009 HSR

RING : 17X85/10

PCD : 4X100

OFSET : 20

WARNA : Black Polish

Velg racing model terbaru dengan ukuran 17 inchi sangat cocok untuk di pasang ke mobil yg menggunakan hole/pcd yg sama (4×100),

beberapa daftar mobil yg bisa memakai velg racing tersebut adalah sebagai berikut : PCD 4×100 : lantis, ceria, karimun, karimun estilo, qq, spark, picanto, savvy, estilo, new city, city, city z, civic vti, yaris, swift, jazz, new jazz, freed, baleno, lancer, great corolla, sirion, yrv, ferio, fit, genio, nova, wonder, aerio, esteem, 1st, ist, vios, new vios, altis, all new corolla, soluna, starlet, corolla, aveo, kalos, avega, getz, i10, i20, matrix, verna, rio, shuma, timor, mazda2, waja, wira, gen2, neo, clio, spark, splash, fiesta, march, panda, grand avega, new rio, brio, mirage, classy, charade, spin, etios, valco

• Mobil : Honda Jazz
• Desain velg : Vossen CV5
• Ring : 17×75
• PCD : 8×100-114.3
• Ofset : 38
• Warna velg : Gunt Metal
• Ban : 205/45/R17 Accelera
• Style : Mewah dan Elegant

Apa itu JDM ? dan produk non-Jepang untuk bergaya JDM

Apakah itu JDM ? JDM adalah singkatan dari Japan Domestic Market. JDM merupakan gaya modifikasi yang mengacu pada barang-barang modifikasi yang pembuatannya berasal dari produsen jepang.

Tetapi ternyata berjalan seiringan perkembangan jaman JDM tidak selalu mengandalkan produk Jepang. Produk luar Jepangpun juga bisa dipakai walau tidak semua. Bahkan produsen mobil Jepang masih mengandalkan produk luar velg di mobil sport mereka.
Apa sajakah? Ini dia…

BBS
Produk asal Jerman ini dari dulu hingga sekarang masih nge-hit di Jepang. Belum lagi pihak BBS mempercayai Washabeam co.Ltd, salah satu pemegang manufaktur BBS, untuk membuat velg balap BBS berbahan magnesium dan alumunium. Hingga akhirnya BBS sangat nge-hit di Jepang bahkan dari dulu hingga sekarang beberapa pabrikan Jepang menjadikan velg BBS sebagai velg OEM mereka.
Beberapa tuner top Jepang mempercayai velg BBS untuk mobil kencang mereka. Seperti Mine’s yang memakai velg BBS untuk Skyline kencang mereka, dan Amuse yang memakai velg BBS untuk Fairlady Z-nya.
Artinya, BBS sangat sah untuk bergaya JDM.

OZ Wheels
Produk asal Italia ini di era 90-an sempat nge-hit. Beberapa pabrikan Jepang menjadikan velg OZ sebagai velg standar atau OEM mereka. Seperti Lancer Evo III yang bervelg standar OZ. Bahkan tuner VIP Junction Produce menggunakan OZ Scara untuk velg icon mobil mereka.
Seperti BBS, OZ juga mempercayakan Jepang untuk membuat velg balap OZ, velg OZ yang dibuat di Jepang adalah OZ Superturismo Evo, hanya saja velg OZ untuk bergaya JDM tidak sebanyak BBS.
Velg OZ yang masih sahih untuk bergaya JDM adalah OZ Scara, OZ Superturismo Evo, OZ OEM Lancer Evolution, OZ Rally, OZ Superturismo, OZ Mugen (khusus Honda), OZ Opera, OZ Futura, OZ 5 Spoke Gold, dan OZ Prodrive. Sebab velg sejenis itu di Jepang banyak peminatnya dan seringkali dipasang di mobil Jepang mereka.

Speedline Corse
Di Jepang banyak juga yang memakai velg Speedline untuk mobil mereka yang bergaya JDM, biasanya mobil tahun 90-an atau mobil seperti Lancer Evo dan Impreza tahun 90-an sepertinya mereka terpengaruh dengan mobil-mobil Jepang yang beraksi di ajang WRC.
Mobil Jepang sangat mendominasi di ajang WRC dan banyak mobil Jepang yang sukses di ajang WRC bersama velg asal Inggris ini seperti Toyota Celica dan Subaru Impreza yang sempat memakai velg Speedline untuk balap reli. Karena kesuksesan itu, sepertinya membawa pengaruh bagi penggemar modif racing di era 90-an.

mobil honda jazz ini dimodifikasi menggunakan velg mobil  work emotional ring 17 . data modifikasi lengkapnya sebagai berikut :

mobil : honda jazz

velg   : work emotional

pcd    : 4×100

offset : 45

warna : hyper black

ban    : 205-45-17

untuk melihat model velg kami lainnya di web : www.velgmobil.net

ayo bro gak perlu ragu untuk mobil honda jazz bila menggunakan ring 17 , karna masih terasa nyaman dan aman menggunakannya , dapat memperindah penampilan mobil anda …

• Mobil : Honda CR-V

• Desain velg : Gnosis HSR

• Ring : 20×85

• PCD : 5×114.3

• Ofset : 35

• Warna velg : Silver Machine Face

• Ban : 255/45/R20 Accelera

• Style : Elegant